Huruf dan Tipografi
Daftar
isi
- 1 Huruf
Huruf
Huruf atau biasa juga dikenal dengan
istilah "Font" atau "Typeface" adalah salah satu elemen
terpenting dalam Desain Grafis karena huruf merupakan sebuah bentuk yang
universal untuk menghantarkan bentuk visual menjadi sebuah bentuk bahasa.
Pengertian
Huruf
Huruf (Tipo/Typeface/Type/Font)
adalah bentuk visual yang dibunyikan sebagai kebutuhan komunikasi verbal.
Pengertian
Tipografi
Tipografi adalah Ilmu yang
mempelajari tentang Huruf dan penggunaan Huruf dalam aplikasi desain komunikasi
visual
Sejarah
Huruf
Bahasa tulis merupakan salah satu
indikator yang membedakan antara masa awal sejarah dan prasejarah. Perkembangan
bahasa tulis bermula sejak sebelum Masehi, di mana awalnya manusia menggunakan
bahasa gambar untuk berkomunikasi. Bangsa Afrika dan Eropa mengawali pada tahun
3500-4000 sebelum Masehi dengan membuat lukisan di dinding gua.
Perkembangan cara berkomunikasi
melalui tanda dan gambar berkembang terus. Sekitar tahun 3100 SM, bangsa Mesir
menggunakan pictograph sebagai simbol-simbol yang menggambarkan sebuah
objek. Komunikasi dengan menggunakan gambar berkembang dari pictograph
hingga ideograph, berupa simbol-simbol yang merepresentasikan gagasan
yang lebih kompleks serta konsep abstrak yang lain.
Perpindahan yang mendasar dari
bahasa gambar dan tanda yang dibunyikan (pictograph, ideograph –
menunjukan benda serta gagasan) hingga bahasa tulisan yang dapat dibunyikan dan
memiliki arti (Phonograph – setiap tanda atau huruf menandakan bunyi)
dapat disaksikan pada sistem alfabet Phoenician pertama yang diperkenalkan pada
tahun 1300 sebelum Masehi. Alfabet ini terdiri dari 23 simbol yang sangat
sederhana dan terbatas hanya sebagai perwakilan unsur bunyi. Sebagai contoh,
huruf pertama dari alfabet Phoenician berupa gambar sederhana dari
kepala banteng, yang dalam bahasa mereka disebut Aleph, dan kemudian
kata ini mewakili bunyi dari huruf ‘A’.
Bangsa Yunani kemudian mengadaptasi
sistem alfabet ini ke dalam struktur anatomi huruf yang lebih teratur dengan
menerapkan bentuk-bentuk geometris. Perkembangan yang terpenting dari sistem
alfabet ini adalah penerapan pola membaca dari arah kiri ke kanan (Alfabet Phoenician
dari kanan ke kiri). Istilah Alfabet (Alphabet) berasal dari singkatan 2
huruf pertama dalam sistem alfabet Yunani, yaitu Alpha dan Beta.
Sistem alfabet kemudian terus berkembang hingga akhirnya bangsa Romawi
menyempurnakan ke dalam bentuk huruf yang sebagaimana kita kenal dan gunakan
sekarang.
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Huruf Roman atau yang sering kita
sebut sebagai huruf latin memiliki jumlah 26 huruf yang diterapkan sejak abad
pertengahan dan digunakan sebagai alfabet dalam bahasa Inggris kontemporer.
Manusia telah mengupayakan berbagai
cara terbaik untuk dapat berkomunikasi lewat tulisan, melalui penggunaan
berbagai perangkat dan media. Sejak masa prasejarah, lukisan dinding di gua
ditorehkan dengan arang dan pictograph dibuat di atas kepingan tanah liat,
hingga bangsa Mesir akhirnya menemukan kertas yang terbuat dari tanaman papyrus.
Bangsa Cina memberi kontribusi yang penting dicatat yaitu pada tahun 105,
dengan hadirnya Ts’ai Lun seorang ahli pembuat kertas. Sebelumnya mereka
menulis di atas selembar katu dengan menggunakan pena bambu, baru pada abad ke
7 bangsa Cina menemukan teknik cetak timbul dengan menggunakan tinta.
Penemuan mesin cetak dengan sistem movable
type pada tahun 1450 oleh Johann Gensfleisch Gutenberg dari Jerman, telah
membawa banyak perubahan yang pesat dalam sejarah tipografi, terutama dalam
teknik pencetakan, pengukuran serta produksi.
Melalui sistem dan subsistem yang
kompleks, Johann Gutenberg mengembangkan teknik cetak yang dibuat di atas
permukaan bahan metal yang diukir (engraving). Setiap huruf, angka,
tanda baca, serta ruang vertikal dan horizontal yang terdapat diantara
huruf-huruf dibentuk satu per satu. Guna mencapai akurasi serta mempercepat
proses kerja pada saat pencetakan di atas kertas, Gutenberg memerlukan hampir
50.000 blok metal yang terdiri dari berbagai macam jenis huruf (metal type).
Pencetakan dengan movable type
digunakan hampir selama 400 tahun dengan berbagai macam penyempurnaan terhadap
sistem yang telah diciptakan oleh Johann Gutenberg. Pada tahun 1886, Ottmarr
Mergenthaler, dari Jerman menemukan mesin typecasting yang cara kerjanya
adalah dengan memasang sejumlah huruf yang disusun per baris (linecasting).
Mesin temuan Mergenthaler ini disebut dengan Linotype, yang berasal dari kata “Line
of Type”. Mesin teknologi cetak tinggi ini masih digunakan sampai saat ini.
Generasi selanjutnya dari teknologi typecasting
adalah phototypesetting yang menggunakan proses film sebelum naskah
ditransfer ke lempeng cetakan. Mesin phototypesetting yang menggunakan
proses film sebelum naskah di transfer ke lempeng cetakan. Mesin phototypesetting
dari Intertype Fotosetter yang dibuat oleh Herman Freud, dikeluarkan
pada tahun 1946 di Jerman. Teknologi yang dikenal dengan istilah cetak datar
atau offset ini jauh lebih murah dan efisien bila dibandingkan dengan
typecasting yang sebagian besar pekerjaan masih dilakukan dengan tangan.
Teknik pra-cetak analog yang
menggunakan lempengan (plate) sedikit demi sedikit mulai tergeser oleh
teknik pra-cetak digital (digital pre-press). Sedangkan perambahan teknologi
digital dalam dunia tipografi dimulai pada tahun 1973 oleh perusahaan URW dari
Hamburg, Jerman, dengan produknya yang bernama IKARUS. Teknologi ini berfungsi
untuk membuat huruf digital sehingga dapat digunakan dalam sistem komputer.
Kemajuan teknologi selanjutnya
terjadi pada tahun 1984 ketika Adobe System merilis PostScript Font dan di
tahun 1991 Apple Computer dan Microsoft Corporation mengeluarkan TrueType
Font. PostScript Font dan TrueType Font adalah huruf
elektronik atau yang disebut font.
Hadirnya beragam jenis personal
komputer dan perangkat lunak yang semakin canggih, serta ditambah dengan
meningkatnya apresiasi dari para perancang grafis dan masyarakat umum,
merupakan penyebab terjadinya lonjakan kebutuhan terhadap huruf digital.
Sejak akhir tahun delapan-puluhan,
para perancang huruf (type designers) di berbagai negara seperti di Amerika,
Jerman, Rusia, Swiss, dan Jepang, telah menggunakan teknologi komputer sebagai
perangkat kerja utama mereka. Kontribusi perancangan huruf digital bukan hanya
berasal dari perorangan saja, karena saat ini banyak sekali ditemukan
perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bisnis perancangan serta produksi
huruf digital (Type Foundry) seperti Emigre. Font Bureau, T-26 dan Agfa yang
beroperasi di Amerika, serta Linotype-Hell AG, di Jerman.
Segi
Rupa Huruf
Setiap bentuk huruf dalam sebuah
alfabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata kita dapat membedakan
antara huruf ‘m’ dengan ‘p’ atau ‘C’ dengan ‘Q’. Sekelompok pakar psikologi
dari Jerman dan Austria pada tahun 1900 memformulasikan sebuah teori yang
dikenal dengan teori Gestalt. Teori ini berbasis pada ‘pattern
seeking’ dalam perilaku manusia. Salah satu hukum persepsi dari teori ini
membuktikan bahwa untuk mengenal atau ‘membaca’ sebuah gambar diperlukan adanya
kontras antara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negative yang
disebut dengan ground.
Anatomi
Huruf
Langkah awal untuk mempelajari
tipografi adalah mengenali atau memahami anatomi huruf. Gabungan seluruh
komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang dapat membedakan
antar huruf yang satu dengan yang lain. Apabila kita telah memahami anatomi
huruf secara baik, dengan mudah kita dapat mengenal sifat dan karakteristik
dari setiap jenis huruf. Berikut adalah terminologi yang umum digunakan dalam
penamaan setiap komponen visual yang terstruktur dalam fisik huruf.
[IMG]http://i21.photobucket.com/albums/b266/ritchienedhansel/Untitled1.png[/IMG]
gambar diambil dari http://www.precisionintermedia.com
Setiap individu huruf, angka, dan
tanda baca dalam tipografi disebut sebagai character. Seluruh character secara
optis rata dengan baseline. Tinggi dari badan huruf kecil secara optis rata
dengan x-height. Setiap character apakah huruf besar atau kecil memiliki batang
(stem) yang pada bagian ujung-ujungnya dapat ditemukan beberapa garis akhir
sebagai penutup yang disebut terminal.
Pada dasarnya setiap huruf terdiri
dari kombinasi berbagai guratan garis (strokes) yang terbagi menjadi dua, yaitu
guratan garis dasar (basic stroke) dan guratan garis sekunder (secondary
stroke)
Apabila ditinjau dari sudut
geometri, maka garis dasar yang mendominasi struktur huruf dalam alfabet dapat
dibagi menjadi 4 kelompok besar, yaitu:
- kelompok garis tegak-datar; EFHIL
- kelompok garis tegak-miring; AKMNVZXYW
- kelompok garis tegak-lengkung; BDGJPRU
- kelompok garis lengkung; COQS
Huruf memiliki dua ruang dasar bila
ditinjau dalam hukum persepsi dari teori Gestalt, yaitu figure dan ground.
Apabila kita menelaah keberadaan ruang negatif dari seluruh huruf maka secara
garis besar dapat dipecah menjadi tiga kelompok, yaitu:
- Ruang negatif bersudut lengkung; BCDGOPQRSU
- Ruang negatif bersudut persegi-empat, EFHILT
- Ruang negatif bersudut persegi-tiga, AKMNVWXYZ
- Perhitungan tinggi fisik huruf memiliki azas optikal-matematis, dalam pengertian bahwa dalam perhitungan angka, beberapa huruf dalam alfabet memiliki tinggi yang berbeda-beda, namun secara optis keseluruhan huruf tersebut terlihat sama tinggi. Huruf yang memiliki bentuk lengkung dan segitiga lancip pada bagian teratas atau terbawah dari badan huruf akan memiliki bidang lebih dibandingkan dengan huruf yang memiliki bentuk datar. Apabila beberapa huruf tersebut dicetak secara berdampingan akan tercapai kesamaan tinggi secara optis.
Sistem
Pengukuran
Apabila kita perhatikan susunan
huruf-huruf pada sebuah naskah dalam majalah, buku atau pun brosur, maka akan
terlihat bahwa susunan dari huruf-huruf tersebut memiliki suatu disiplin dalam
pengukuran dan proporsi. Hal tersebut biasanya mencakup pengukuran tinggi
huruf, panjang baris huruf, jarak antara huruf yang satu dengan yang lain,
serta jarak antarbaris.
- point dan pica
Tiga dasar sistem pengukuran dalam
tipografi adalah: point (biasa disingkat dengan pt), pica (dibaca: paika), dan
unit. Point digunakan untuk mengukur tinggi huruf, sedangkan pica digunakan
untuk mengukur panjang baris. Pengukuran dari lebar persatuan huruf serta jarak
antar huruf dihitung dengan satuan unit. Perhitungan unit hanya digunakan dalam
proses yang menggunakan teknologi phototypesetting dan digital composition –
teknologi yang digunakan untuk pengetikan dan pencetakan huruf agar dapat
mendapatkan hasil cetak yang tajam dan presisi. Pada tahun 1737, Pierre Fournier,
seorang pembuat huruf (type founder) dari Paris menemukan sistem pengukuran
huruf dalam satuan point. Sistem pengukuran huruf yang lain diperkenalkan 40
tahun kemudian oleh Francois Ambroise Didot dari Perancis. Acuan yang dipakai
sekarang adalah sistem Anglo-Saxon dengan perhitungan 72 pt setara dengan 1
inch atau 2,539 cm. Sistem pengukuran tipografi tersebut berawal dari teknik
cetak movable type yang pada perkembangan berikutnya diciptakan standarisasi
pengukuran dan satuannya. Untuk lebih memperjelas gambaran terhadap sistem
pengukuran huruf, kita dapat melihat gambar potongan metal type berikut ini.:
[IMG]http://i21.photobucket.com/albums/b266/ritchienedhansel/Untitled2.png[/IMG]
gambar diambil dari http://www.olemiss.edu
[IMG]http://i21.photobucket.com/albums/b266/ritchienedhansel/Untitled3.png[/IMG]
gambar diambil dari http://www.letraset.com
[IMG]http://i21.photobucket.com/albums/b266/ritchienedhansel/Untitled4.png[/IMG]
gambar diambil dari http://wally.rit.edu
Blok metal ini memiliki bidang
permukaan cetak pada bagian teratas. Keseluruhan dari blok metal ini disebut
sebagai body dan permukaan cetak disebut sebagai face. Lebar dari body adalah
set-width, yang memiliki berbagai macam ukuran tergantung kepada lebarnya
masing-masing huruf. Kedalaman dari body adalah dimensi yang dipakai untuk
mengukur tinggi huruf yang disebut body size. Satuan pengukuran yang dipakai
untuk mengukur tinggi huruf adalah point. Satu hal yang perlu diingat bahwa
acuan pengukuran tinggi sebah huruf bukan dihitung dari tinggi huruf yang telah
tercetak namun dihitung dari kedalaman dari body size. Sebagai gambaran, 10 pt
kedalaman dari body size akan menghasilkan huruf setinggi 10 pt.
- x-height
x-height bukan merupakan sistem
pengukuran huruf, namun besar kecilnya x-height dapat mempengaruhi tinggi huruf
secara visual. Di samping itu, perbedaan jenis huruf serta proporsi antara
x-height dan body size memiliki pengaruh terhadap ukuran ascender dan
descender. Besar kecilnya x-height memiliki pengaruh terhadap jumlah huruf yang
dapat terakomodasi dalam satu baris. Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas,
berikut adalah contoh perbandingan
dari tiga jenis huruf yang dicetak dalam ukuran 10 pt dan 54 pt :
[IMG]http://i21.photobucket.com/albums/b266/ritchienedhansel/Untitled7.png[/IMG]
[IMG]http://i21.photobucket.com/albums/b266/ritchienedhansel/Untitled8.png[/IMG]
- em dan en
Spasi adalah berupa interval antar
elemen tipografi yang mencakup: jarak antar huruf atau yang disebut kerning,
jarak antar kata atau yang disebut word spacing dan jarak antarbaris atau yang
disebut leading (dibaca:leding). Teknik tradisional yang digunakan untuk
pengukuran ruang jarak antar kata adalah penyisipan potongan metal yang
diletakkan di antara huruf yang satu dan yang lain. Potongan metal ini disebut
quad. Sebuah quad berbentuk persegi empat yang merupakan kotak sebesar ukuran
huruf. Quad memiliki satuan yang disebut sebagai em. Ukuran setengah dari em
adalah en. Apabila huruf dengan ukuran 10 pt maka em-quad-nya berukuran 10 pt x
10 pt. Untuk memperjelas gambaran tentang teknik tradisional ini, berikut
adalah contoh gambar sebuah em-quad.
[IMG]http://i21.photobucket.com/albums/b266/ritchienedhansel/Untitled11.png[/IMG]
gambar diambil dari website EMQUAD international .ltd http://www.emquad.com
- Kerning
Pengukuran jarak antarhuruf
(kerning) dalam phototypesetting dan digital composition dihitung dengan sistem
unit. Sistem ini tidak memiliki acuan pengukuran yang tetap, dalam pengertian
bahwa unit memilikinilai yang berbeda-beda tergantung kepada sistem yang
digunakan. Em berupa kotak seukuran besarnya huruf, kemudian bila kotak ini
dibagi menjadi beberapa segmen yang sama besar, maka setiap segmen ini disebut
sebagai unit. Sebuah huruf ‘U’ dapat memiliki lebar 12 unit, sementara huruf
‘t’ dapat memiliki lebar 12 unit, sementara huruf ‘t’ dapat memiliki lebar 6
unit.
- Leading
Pengukuran jarak antarbaris (leading)
dihitung dengan menggunakan satuan point. Teknik tradisional memakai lembaran
metal yang disisipkan di antara baris. Lembaran metal ini memiliki ketebalan
yang beragam.
Keluarga
Huruf
Keluarga huruf terdiri atas berbagai
kembangan yang berakar dari struktur bentuk dasar (regular) sebuah alfabet dan
setiap perubahan berat huruf masih memiliki kesinambungan bentuk. Perbedaan
tampilan yang pokok dalam keluarga huruf dibagi menjadi tiga bentuk
pengembangan, yaitu: berat, proporsi, dan kemiringan.
- Berat
Perubahan berat dari struktur bentuk
dasar huruf terletak pada perbandingan antara tinggi dari huruf yang tercetak
dengan lebar stroke. Bila ditinjau dari berat huruf, maka anggota dari keluarga
huruf ini dapat dibagi menjadi tiga kelompok pokok, yaitu: light, regular, dan
bold. Setiap anggota keluarga huruf baik light, regular, dan bold memiliki
kesamaan ciri fisik, namun dengan tampilnya perbedaan berat dapat memberikan
dampak visual yang berbeda. Seperti contoh, huruf bold karena ketebalannya
memiliki potensi yang kuat dalam menarik perhatian mata. Biasanya kelompok
huruf bold ini banyak sekali digunakan untuk judul (headline) sebuah naskah,
baik untuk iklan, poster, maupun media terapan lainnya. Berikut adalah tabel
perbandingan antara tinggi dari huruf yang tercetak dengan lebar stroke dari
huruf tersebut:
- Proporsi
Perbandingan antara tinggi huruf
yang tercetak dengan lebar dari huruf itu sendiri dapat dibagi menjadi tiga
kelompok bila ditinjau dari perbandingan proporsi terhadap bentuk dasar huruf
tersebut. Pembagiannya adalah condense, regular, dan extended. Berikut adalah
tabel proporsi yang ideal antara tinggi huruf yang tercetak dengan lebar huruf
itu sendiri:
- Kemiringan
Huruf yang tercetak miring dalam
terminologi tipografi disebut italic. Huruf italic ini biasanya digunakan untuk
memberikan penekanan pada sebuah kata. Di samping itu, huruf-huruf ini juga
dipakai untuk menunjukkan istilah atau kata yang berasal dari bahasa asing.
Umumnya, huruf italic digunakan untuk teks dalam jumlah yang tidak terlalu
panjang, seperti untuk keterangan gambar (caption), highlight dari naskah (copy
blurb) serta kadang juga digunakan sebagai headline atau sub-head. Apabila kita
perhatikan secara seksama, huruf italic dirancang dengan sudut kemiringan
tertentu untuk mencapai toleransi terhadap kenyamanan mata kita dalam
membacanya. Sudut kemiringan yang terbaik adalah 12 derajat. Mata kita akan
sukar mengidentifikasikan huruf italic apabila sudut kemiringan lebih besar
dari 12 derajat, akan mempengaruhi keseimbangan bentuk huruf.
- Set Characters
Setiap alfabet memiliki berbagai
character yang terdiri dari huruf besar atau yang disebut uppercase (sering
juga disebut dengan capitals atau caps) dan huruf kecil atau yang disebut
lowercase. Istilah ini berasal dari subsistem teknologi mesin cetak yang
awalnya ditemukan oleh Johan Gutenburg. Pada masa itu cetakan huruf yang berupa
potongan-potongan blok metal disimpan dalam sebuah kotak yang disebut dengan
type case. Huruf besar disimpan di dalam kotak pada bagian atas (upper case),
sedangkan huruf kecil diletakkan pada bagian bawah dari kotak (lower case).
Kelengkapan character dalam sebuah alfabet (set character) biasanya memiliki
uppercase yang berjumlah 26 dan lowercase dalam jumlah yang sama. Selain
uppercase dan lowercase masih terdapat berbagai jenis character yang melengkapi
sebuah alfabet. Sebagai catatan, setiap jenis huruf digital memiliki jumlah
character yang berbeda-beda, hal ini tergantung pada seberapa banyak si
perancang huruf mendesain jumlah character. Satu set characters yang lengkap
biasanya terdiri dari lebih 200 jenis character. Penambahan character seperti
ligatures disebut sebagai expert set characters.
Berikut adalah jenis-jenis character
tambahan selain upper case dan lower case.
- Ligatures, Dua buah character atau lebih yang digabungkan menjadi satu kesatuan unit. Seperti; fi, fl, Æ, æ, Œ
- Modern Figures, Angka-angka yang memiliki ketinggian yang sama dengan upper case. Modern figures sering juga disebut sebagai lining figures.
- Old Style Figures, Angka-angka yang memiliki ketinggian yang sama dengan meanline dari lower case.
- Foreign Accents, Character yang melengkapi sebuah set characters dalam sebuah bahasa tertentu, seperti beberapa tanda baca atau huruf2 tertentu, seperti beberapa tanda baca atau huruf-huruf tertentu seperti yang terdapat dalam bahasa Jerman atau Prancis.
- Small Caps, Upper case yang memiliki tinggi yang sama dengan lower case (x-height).
- Fractions, Angka-angka pecahan
- Punctuation Marks, Tanda-tanda baca
Klasifikasi
Huruf
Sering timbul pertanyaan yang
dikaitkan dengan keberadaan ragam jenis bentuk huruf digital yang hampir atau
bahkan tidak memiliki korelasi dengan konvensi klasifikasi huruf yang telah
ada. Hal ini sebaiknya diabaikan, mengingat klasifikasi huruf terakhir ditandai
dengan tonggak sejarah kelahiran huruf Helvetica pada tahun 1957. Untuk lebih
singkatnya, klasifikasi huruf dibuat berdasarkan atas latar belakang sejarah
perkembangan tipografi yang diambil dari momentum-momentum penting dalam
perjalanan sejarah penciptan dan pengembangan bentuk huruf. Walaupun saat ini
lahir beragam jenis bentuk huruf, dunia tipografi sekarang masih banyak
mengangkat jenis huruf-huruf lama, seperti Bodoni, Century, ataupun Garamond
yang direproduksi serta dimodifikasi dengan teknologi digital. Huruf-huruf lama
yang direproduksi kembali (revival type) oleh type foundry biasanya
dimodifikasi dengan desain yang berbeda. Selain perbedaan desain, kadang
ditemui juga perbedaan ukuran x-height. Untuk mengenali perusahaan mana yang
mereproduksi dapat dilihat dari kode yang tertulis di muka nama jenis huruf,
seperti A Garamond (‘A’ berarti Adobe) atau ITC Century (‘ITC’ berarti
International Type Corporation). Seperti halnya perbedaan desain, juga
ditemukan perbedaan nama, seperti huruf Helvetica dinamakan juga Switzerland,
Claro, Vega ataupun Newton. Penamaan ini tergantung kepada perusahaan mana yang
mereproduksi huruf-huruf tersebut. Perbedaan standardisasi ini dapat menimbulkan
masalah dalam produksi desain cetak. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya
pada saat data di-serahkan kepada biro separasi film, jangan lupa untuk
menyertakan jenis-jenis huruf yang digunakan.
Berikut adalah pengelompokan yang
dibuat sesuai dengan urutan waktu pembuatan beserta salah satu contoh hurufnya:
- Old style (Garamond, 1617)
- Transitional (Baskerville, 1757)
- Modern (Bodoni, 1788)
- Egyptian/Slab Serif (Century Expanded, 1895)
- Sans Serif (Helvetica, 1957)
- Display/Script (Copperplate)
Paragraph
( ¶ )
Paragraf adalah Kumpulan dari
kalimat yang membentuk sebuah bentuk kotak yang unik yang disebut kolom. Tanpa
pemecahan atau pembagian paragraf, Teks akan sangat sulit untuk dibaca, maka
dari itu kita harus memberi perhatian khusus pada bagaimana paragraf itu
dibentuk. Desainer harus memperhatikan dan membuat keputusan mengenai
fitur-fitur paragraf berikut ini sebelum membangun sebuah paragraf.
- Lebar kolom
- Font
- Ukuran Font
- Berat/bobot
- Gaya (roman, italic)
- Case (uppercase, large, and small caps or upper and lowercase)
- Line spacing (leading)
- Character spacing (tracking)
- Paragraph spacing
- Alignment (rata kiri, rata kanan, rata tengah atau justified)
- First-line indents atau hanging indents
- Hanging punctuation
- Raised atau dropped initial capitals
- Tanda penghubung atau hypenation
Me-Render
Huruf
Ketika kita bekerja dengan huruf
entah itu untuk percetakan atau online publishing, komputer yang akan menjadi
mediumnya, dimana kita akan mengumpulkan materi dan mengerjakan konsep dan
desain yang akan dibuat. Oleh karena itu kebutuhan akan pengetahuan grafis pada
tampilan layar dan reproduksi grafis sangat dibutuhkan untuk mendapatkan final
output yang terlihat oleh target audiens sesuai seperti apa yang kita harapkan.
- Bitmap
Dalam Tampilan layar monitor atau
pun cetak digital, teks di render oleh ribuan kumpulan grid mosaik berwarna
berbentuk seperti titik yang disebut pixel untuk membuat sebuah bentuk yang
diinginkan. Susunan bentuk grid inilah yang disebut dengan Bitmap. Bitmap
sangat intensif terhadap memory, sebuah file harus mengandung informasi tentang
warna dan posisi dalam sebuah halaman di setiap pixelnya. Ketika sebuah gambar
bitmap di perbesar, software hanya bisa memperbesar bentuk pixel pada gambar
tersebut, sehingga mempengaruhi pixel asli dari gambar tersebut dan bagian
pixel yang kecil dan bergerigi akan menjadi terlihat besar dan menjadikan
gambar terlihat lebih bergerigi.
- Vektor
Vektor mendeskripsikan sebuah bentuk
sebagai sebuah garis seperti garis lurus atau garis melengkung yang saling
menyatu dengan titik yang telah ditentukan. Garis-garis tersebut (vektor) di
rekam dalam bentuk file sebagai formula matematika. Dan kemudian garis yang
telah terbentuk di isi oleh pixel. Vektor sangat baik untuk kualitas
pengskalaan, ketika sebuah gambar vektor diperbesar, posisi kordinat titik
vektor di susun ulang dengan dikontrol oleh formula matematika agar garis lurus
dan lengkung pada titik-titik tersebut tetap konstan, dan bentuk baru ini
kemudian di isi oleh pixel sesuai dengan bentuk dari vektor tersebut tanpa ada
cacat pixel. File gambar vektor memakan memory lebih kecil dibandingkan dengan
file bitmap. Menggambar dengan vektor sangat efisien akan tetapi bagaimanapun
juga gambar vektor ini ketika bertemu dengan layar monitor harus di render
sebagai titik-titik matrix atau dengan kata lain garis vektor harus di konversi
kedalam bentuk bitmap. Informasi garis vektor di konversi menjadi bitmap untuk
dicetak, bedanya bitmap yang akan dicetak ini memiliki resolusi yang tinggi.
Huruf
dan Layar Komputer
Gambar dihadirkan di layar komputer
oleh kumpulan titik-titik berwarna yang disusun dalam grid yang rapat yang
dinamakan pixel, kualitas on-screen rendering dari huruf digital dihambat oleh
kecilnya resolusi dari layar komputer yaitu, 72 pixel per inch (ppi) di layar Macintosh
dan 96 ppi di layar PC. Ukuran huruf yang kecil akan tampil buruk dilayar dan
sangat mengganggu dan masalahnya huruf berukuran kecil sering digunakan dalam
penkerjaan desktop publishing. Ukuran resolusi yang rendah dari layar komputer
tidak bisa menghadirkan detail yang baik, sehingga ketika huruf berukuran kecil
di raster dan disesuaikan dengan grid pixel, detail dengan ukuran lebih kecil
dari 1 pixel harus dibesarkan atau dihilangkan, ini menyebabkan fitur seperti
ketebalan stroke atau serif menjadi tidak konsisten atau mungkin menjadi hilang
dan akhirnya membentuk huruf dan ruang yang tidak baik. Beberapa teknik
diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, teknik tersebut dinamakan
Hinting, font-font yang berkualitas tinggi telah melewati proses ini dan
mengandung informasi hinting. Saat meraster, software mengusahakan untuk
meratakan outline gambar terhadap grid pixel, hanya pixel yang jatuh di outline
gambar yang digunakan secara normal. Jika terdapat sedikit pixel untuk
menghadirkan huruf berukuran kecil dengan benar, perintah hinting digunakan
untuk membuat penyesuaian yang akan memberikan bentuk yang lebih baik secara
optis.
Huruf
dan Media Cetak
Untuk melihat detail font dengan
jelas bisa di capai dengan mencetaknya diatas kertas, mesin cetak menggunakan
titik kecil hitam atau berwarna untuk membentuk sebuah gambar. Jumlah dot per
inch (dpi) / titik per inci sangatlah jauh lebih baik dibandingkan layar
komputer dan oleh sebab itu gambar yang lebih detail bisa dibentuk. Kebanyakan
mesin cetak inkjet atau laserjet memiliki output resolusi 300 hingga 600 dpi,
dan bahkan imagesetter memiliki output resolusi hingga 3000 dpi. Saat ini mesin
cetak inkjet dan laserjet sudah bisa menghasilkan kualitas cetak yang sangat
baik, tetapi jika diteliti lebih dekat akan terlihat formasi titik-titik yang
membentuk area gambar, mesin cetak tersebut tetap memiliki keterbatasan
resolusi, pembentukan gradasi dan warna. Secara kontras, titik-titik yang
digunakan oleh imagesetter sangatlah kecil hingga sulit dideteksi oleh visual,
sehingga sudut-sudut pada gambar dan huruf terlihat sempurna.
- Postscript
Adalah bahasa deskripsi halaman yang
dipatenkan oleh Adobe. Mengkonversi informasi vektor menjadi bitmap beresolusi
tinggi untuk rendering berkualitas tinggi. Adobe Type Manager (ATM) menggunakan
postscript untuk menghasilkan bitmap superior dari outline di pencitraan layar
komputer.
- Inkjet Printer
Titik-titik mikroskopik dari tinta
disemprotkan ke atas kertas dengan resolusi 300 hingga 1500 dpi. Dengan
keterbatasan resolusi dan kualitas kertas banyak mesin cetak inkjet murahan
tidak mampu memaksimalkan postscript hingga tidak bisa merender bentuk huruf
dengan tepat. Tapi inkjet-inkjet keluaran terbaru yang dilengkapi oleh
postscript atau postscript simulation bisa menghasilkan output yang sangat
baik.
- Laser Printer
Kebanyakan Laser Printer sudah
dilengkapi oleh software postscript, yang akan bisa dengan baik menerjemahkan
bentuk huruf dan pengaturan jarak dengan akurat, walaupun mereka membuat
tampilan yang ‘crisp’, laser printer mengalami hambatan ketika ukuran ukuran
gambar yang akan di cetak kecil. Karena partikel dari bubuk toner digunakan
untuk membuat gambar lebih lebih kecil dan huruf-huruf berstroke tipis tampil
lebih tebal ketika tercetak.
- Imagesetter
Imagesetter berbasis postscript,
dengan menggunakan cermin putar dan sinar laser, memberikan hasil gambar dengan
kualitas tinggi, pemanfaatan eksposur fotografi dikombinasikan dengan resolusi
yang sangat tinggi untuk mendapatkan detail yang sangat baik. Imagesetter
mengarahkan cahaya keatas film, yang akan digunakan untuk menyinarkan cahaya ke
atas pelat cetakan. Gambar sekarang sudah berpindah ke atas pelat yang sudah
ditintakan dan gambar inilah yang akan dipindahkan keatas kertas atau media
cetak lainnya.
- Online Viewing
Online viewing adalah istilah
aplikasi desain yang dibuat dengan tampilan yang terlihat dilayar komputer
adalah hasil akhir yang akan dilihat oleh pemirsa desain contohnya, desain
website atau multimedia interaktif. Permasalahan yang kerap hadir dalam
pengaplikasian online viewing adalah keterbatasan resolusi yang dimiliki oleh
layar monitor komputer yaitu 72 ppi untuk Macintosh dan 96 ppi untuk PC
sehingga memberikan efek yang tidak baik untuk penampilan-penampilan huruf
dalam ukuran kecil, oleh karena itu banyak desain-desain website yang
menggunakan huruf dengan ukuran besar untuk aplikasi text dan ini sangat
mengganggu untuk kenyamanan komposisi layout, dan juga permasalahan online
viewing yang berhubungan dengan resolusi belum terpecahkan. Untuk mengatasi
permasalahan resolusi ini hadirlah sebuah teknik yang dinamakan Antialiasing.
- Antialiasing
Terkadang menggunakan font dengan
ukuran kecil adalah satu-satunya cara yang memungkinkan untuk mendisplay text
dengan ukuran kolom yang terbatas. Agar font tetap terlihat baik di ukuran
kecil tanpa kehilangan legibility nya, para pembuat software membuat teknik
antialiasing, teknik ini bekerja membandingkan garis vektor dengan grid bitmap
dan membaca bagian dari gambar atau huruf yang hilang atau terdistorsi, lalu
dengan kecanggihan teknologi, software memasukan pixel berbentuk bayangan warna
abu-abu yang bervariasi disekeliling bentuk huruf untuk menciptakan ilusi mata
bentuk stroke yang halus. Kekurangan dari teknik antialiasing adalah teks
dengan font berukuran kecil akan terlihat kurang hitam akan tetapi kekurangan
ini cukup terbayar dengan kehalusan dan integritas atas bentuk huruf yang
ditampilkan.
[IMG]http://i21.photobucket.com/albums/b266/ritchienedhansel/Untitled5.png[/IMG]
gambar diambil dari http://www.newcottage.com
Teknologi
Font
Jenis
Font
Dengan pesatnya pekembangan
teknologi dalam dunia percetakan digital dan komunikasi digital, dunia
teknologi font telah melakukan langkah yang besar dengan bermunculannya
desain-desain huruf yang inovatif dan telah memperkaya dunia desain komunikasi
visual. Diperjalanan awal dari teknologi font digital, font didesain dengan ukuran
yang pasti seperti 9, 10, 12, 14, 18 dan 24 pt dengan menggunakan standar
bitmap layar komputer sehingga memiliki kelemahan ketika font harus diperbesar
atau diperkecil. Akan tetapi kini dengan kehadiran teknologi vektor dan
antialiasing teknologi font terus berkembang dengan meninggalkan teknologi
bitmap.
- Font Type 1 dan Postscript
Untuk mengatasi permasalahan pada
font bitmap, Adobe membuat font menggunakan Postscript page desription
language. Font ini memiliki dua bagian, satu set font bitmap berukuran pasti
dan font berbasis postscript yang akan memberikan informasi outline dari bentuk
font tersebut. Sistem operasi seperti Mac OS atau Windows menggunakan font
bitmap untuk menggambar font di layar, dan untuk ukuran bitmap yang diperbesar
atau diperkecil sistem akan menggunakan ukuran terdekat untuk menyesuaikan
bentuk. Dan untuk keperluan cetak-mencetak font dengan basis postscript akan
digunakan dan di download ke printer. Dengan menggunakan metode Bezier Curves
dengan minimum pemakaian empat buah titik untuk menghasilkan sebuah garis
lengkung yang terdiri dari dua titik akhir dan dua titik kontrol. Outline dari
postscript ini dapat diperbesar dan diperkecil tanpa batas dan menjaga bentuk
huruf tetap baik. Ketika printer telah menerima informasi outline vektor yang
telah diskalakan, makan betuk itu akan disi oleh pixel dan menciptakan sebuah
gambar bitmap dengan resolusi tinggi. Proses ini dinamakan rasterization (dari
bahasa Jerman “raster” yang berarti layar). Adobe membuat ATM (Adobe Type
Manager) untuk mengatasi permasalahan online viewing pada font, sehingga font
bitmap tidak lagi dgunakan dan lebih menggunakan informasi outline dari font
postscript untuk menciptakan bentuk huruf bitmap yang sesuai dengan resolusi
layar komputer, untuk semua ukuran font. Walaupun demikian di sistem Mac OS,
ATM tetap memerlukan satu file font bitmap yang di install agar nama font bisa
terbaca di menu font. Font Type 1 sekarang sudah menjadi standar dalam software
digital (ISO9541), dan di dunia, lebih dari 30000 font type 1 telah
didigitalisasi untuk keperluan typesetting.
- Truetype
Disamping dominasi dari dari font
Type 1, Truetype ternyata lebih populer, Truetype adalah font berbasis
informasi outline juga dan format vektor nya bisa di skala sesuai kebutuhan
ukuran dengan akurasi yang tinggi. Truetype menggunakan metoda Quadratic
B-spline dengan menerapkan titik-titk secara langsung pada garis dan
bagian-bagian yang dilengkungkan. Kurang lebih postscript dan truetype memiliki
kapabilitas yang hampir sama sebagai font berbasis outline atau scalable font.
Software standar dari truetype dibuat oleh Apple, akan tetapi kini juga bisa
digunakan oleh sistem operasi Windows. Kedua sistem tersebut memiliki Truetype
Rasterizer yang menyediakan informasi untuk penggambaran di layar dan output
cetak. Truetype di rancang sebagai file tunggal (suitcase), yang didalamnya
sudah terdapat keluarga huruf dalam bentuk plain, plain italic, bold dan bold
italic membuat type font ini lebih rapih dalam pendataan file dibandingkan Font
Type 1.
Bezier curve (postscript) [IMG]http://i21.photobucket.com/albums/b266/ritchienedhansel/Untitled6.png[/IMG]
Quadratic B-Spline (TrueType) Gambar diambil dari http://www.mlab.nl
- Multiple Master Font
Multiple Master adalah jenis font
Type 1 yang dibuat khusus oleh Adobe sehingga membedakan jenis sistem ini
dengan sistem yang lain. Keunikan dari Multiple Master Font adalah setiap
character memiliki lebih dari satu outline digital, sepasang outline
merepresentasikan titik akhir dari sebuah garis desain (design axis) dan font
berbasis Multiple Master mengandung informasi titik (axes) untuk berat, style
ataupun penglihatan optis dan semua terdapat dalam satu paket. Kelebihan dari
Multiple Master Font adalah fleksibilitas bentuk huruf untuk di kostumisasi
tanpa distorsi bentuk ketika di perbesar atau diperkecil. File dari Multiple
Master Font lebih besar dibandingkan dengan yang lainnya, juga dengan penamaan
font sangat kompleks dan susah untuk di atur. Multiple Master Font di
identifikasikan dengan MM ditambah nama pendek dari huruf tersebut contohnya
ITCAvaGarMM. Dan biasanya diikuti oleh dua huruf dari informasi titik (axes)
seperti BD untuk Bold, XL untuk Light, NO untuk Normal, CN untuk Condensed, dan
OP untuk Optikal. Nominal angka untuk merepresentasikan nilai axis. Dan jika
kita membuat Multiple Master Font axis ini akan muncul dalam huruf kecil.
- Unicode Font
Unicode adalah standard baru untuk menjabarkan
characters set dalam sebuah sistem, bekerja mirip dengan ASCII (American
Standard Code for Information Interchange). Biasanya dalam ASCII terdapat 200
set characters, tetapi dalam Unicode bisa terdapat 65000 jenis characters
sehingga Unicode sering digunakan dalam informasi digital multi bahasa. Unicode
bukan lah sebuah font encoder (pembaca sandi-sandi font) tetapi hanya sebuah
standar dimana informasi glyph (outline bentuk sebuah font) sebuah font
tersimpan.
- Opentype dan Truetype Open
Format font yang terbaru adalah
jenis font OpenType dan TrueType Open yang dibuat oleh dua perusahaan software
raksasa yaitu Microsoft dan Adobe. Kelebihan dari format ini adalah tidak
adanya perbedaan format dan kapabilitas yang tinggi untuk pertukaran basis sistem.
Dan juga Opentype dan TrueTYpe didesain sebagai single file sehingga memudahkan
dalam pendataan font. Stimulus dari pembuatan format ini adalah standar Unicode
yang memungkinkan sebuah font mengandung 65000 jenis characters. Termasuk
expert character set seperti ligatures, smallcaps, extra accent, pecahan dan
characters spesial lainnya.
- Worldtype
Worldtype adalah format font yang
dibuat oleh perusahaan font AGFA Monotype, format ini dibuat untuk memenuhi
kebutuhan dari standar Unicode.
Memilih
Format Font
Tidak ada alasan yang bisa mendasari
kita harus menggunakan Truetype atau Type 1 secara khusus, karena tidak ada
masalah jika kita menggunakan kedua-duanya dalam satu sistem akan tetapi ada
beberapa hal yang harus diperhatikan ketika kedua jenis font ini disatukan
yaitu ketika kita memasukkan nama font yang sama untuk kedua jenis font karena
hal ini akan membingungkan kita untuk memilih nama dan membingungkan printer
untuk memilih postscript yang mana yang akan digunakan.
Software
Pembuat Font
Berikut beberapa software yang
banyak digunakan untuk pembuatan dan mengaktifkan font (font generating).
- Pyrus Fonmaker
software ini adalah pembuat font
bitmap, Fonmaker akan membuat outline yang ada menjadi bitmap dan bisa mengubah
format Truetype atau Type 1 menjadi FON, FNT, BDF, SFL, or SFP.
- High-Logic Font Creator
Font Creator adalah generator font
khusus untuk PC, software ini mempunyai Trace Tool untuk mem vector kan dari
hasil scanner sehingga kita bisa menciptakan font handwriting kita sendiri.
- FontLab Studio
FontLab adalah salah satu software
yang banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan huruf, FontLab digunakan untuk
menggambar huruf atau juga mengedit huruf yang sudah ada. Fontlab terbaru
dirancang sesuai dengan standard Unicode 4.1 yaitu standar terkini dalam
men-encode font. Software ini bisa memproduksi font dalam format-format
profesional seperti Truetype, Type1, Multiple Master dan Open Type untuk sistem
Windows ataupun Macintosh.
- Macromedia Fontographer
Fontographer adalah software yang
didesain untuk pemula atau profesional untuk mendesain dan mengaktifkan font.
Kemampuan software ini kurang lebih sama dengan Fontlab seri terbaru karena
Fontographer 4.7 yang terbaru sudah terintegrasi dengan FontLab. Penulis
menggunakan Macromedia Fontographer 4.1 untuk mengaktifkan dan mengatur sistem
font yang dibuat.
Hak
Cipta Font
Pembajakan font adalah hal yang
biasa, permasalahan ini sama saja dengan pembajakan-pembajakan lainnya yang ada
di dunia ini dari software hingga merk baju. Sudah banyak kasus yang diajukan
oleh pemilik dan pendesain font karena penggunaan ilegal font yang sudah mereka
buat, akan tetapi permasalahan ini kembali menjadi permasalahan etika, sikap
dan moralitas. Untuk font yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan font
profesional, pembelian dan penggunaan font didasari oleh lisensi yang didapat
ketika font di beli oleh pengguna font. Dan lisensi ini memiliki aturan yang
membatasi penggunaan font tersebut untuk penggunaan disatu lingkungan kerja
saja. Dan hal ini berlaku juga ketika font dibawa ke tempat percetakan dimana
tempat percetakan tersebut tidak memiliki font tersebut kita tidak bisa
mentransfer font tersebut ke dalam komputer di tempat percetakan. Hal ini
berjalan diatas hukum moralitas dan etika ketika tidak ada pengawasan yang mendalam
sehingga pembajakan bisa terus ada. Perumpamaan yang terdapat didalam
[www.typeright.org] yaitu, seseorang membeli barang asli maka akan terlihat
kualitas dan jaminan yang baik dibandingkan dengan barang yang sama dengan
merek yang lain. Orisinalitas kembali menjadi bahan pertimbangan bagi sesuatu
untuk dipakai, orang akan lebih menghargai sesuatu yang orisinal karena
terdapat usaha-usaha yang lebih untuk menghadirkan karya tersebut hadir dan
berguna untuk kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar